Senin, 18 Mei 2020

“Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah”



“Menciptakan Pola Belajar yang Efektif dari Rumah”
Prinsip yang harus diperhatikan dalam menciptakan pola pembelajaran dari rumah adalah kegiatan pembelajaran harus menyenangkan semua. Siswa senang, orang tua senang dan gurunya juga senang. Akses internet lancar, dan guru bisa menggunakan berbagai aplikasi yang sesuai dengan kondisi siswa di rumah.

            Semenjak diberlakukannya social distancing (pembatasan social) dalam menerapkan kebijakan pemerintah guna mencegah penyebaran covid-19, dunia pendidikan dianjurkan untuk melakukan pembelajaran daring. Pembelajaran  daring adalah pembelajaran yang dilaksanakan tanpa melakukan tatap muka melainkan dilakukan secara online dengan memanfaatkan teknologi. Kali ini Bapak Wijaya Kusumah memaparkan materi tentang bagaimana menciptakan pola belajar yang efektif dari rumah. Ini akan sangat membantu kita dalam melaksanakan pembelajaran daring yang sudah hampir tiga bulan kita lakukan. Memang tidak mudah untuk melaksanakan pembelajaran daring, banyak permasalahan yang dialami baik guru, siswa dan juga orang tua sebagai pendamping siswa saat belajar di rumah.

            Sebelum Om Jay memaparkan tentang bagaimana menciptakan pola belajar yang efektif dari rumah, terlebih dahulu masing-masing kata dari kalimat tersebut didefinisikan. Dari kalimat tersebut ada kata menciptakan, pola, efektif, dan rumah.
Pola, menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah suatu sistem kerja atau cara kerja sesuatu. Dan menurut kamus antropologi diartikan sebagai rangakaian unsur-unsur yan sudah mantap mengenai suatu gejala dan dapat dipakai sebagai contoh dalam menggambar atau untuk mendeskripsikan gejala itu sendiri.
Menciptakan dapat diartikan membuat sesuatu yang baru, dari belum ada menjadi ada, dari sesuatu yang benar-benar tercipta karena kondisi yang dibuat oleh guru dalam membuat hal yang baru dengan teknologi yang ada
Efektif merupakan suatu  yang dapat mencapai tujuan maksimal  yang diharapkan, selain itu efektif juga bisa diartikan sebagai salah satu usaha yang tidak pernah lelah sebelum harapan yang diinginkan belum tercapai.
Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Rumah yang nyaman dapat memberikan kenyamanan bagi yang menempati rumah tersebut. Ada ungkapan yang mengatakan Rumahku adalah Surgaku.

            Jadi berdasarkan definisi-definisi di atas  pola belajar yang efektif dari rumah dapat diartikan sebagai suatu susunan kegiatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses perubahan tingkah laku yang maksimal dari suatu tempat yang nyaman agar dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, pembelajaran harus menyenangkan bagi semua, baik guru, siswa dan orang tua.

            Dengan demikian peserta didik yang melakukan pola belajar efektif dari rumah dapat membuat rencana kegiatan belajar dengan membuat perencanaan yang berlangsung secara terusmenerus dari rumah. Jadwal ini harus diikuti secara konsisten, disiplin dan terjadwal. Rumah sebagai tempat tinggal dapat dijadikan sarana pembelajaran yang membuat nyaman bagi peserta didik. Penjadwalan kegiatan dapat dibuat sebagai patokan untuk melakukan kegiatan belajar, misal dengan membuat jadwal dari  mulai bangun tidur sampai tidur lagi.


Kalau anak-anak kita telah terbiasa membuat jadwal pembelajaran dari rumah seperti halnya kegiatan home schooling maka mereka dilatih untuk mandiri, mencoba mencari sendiri pengetahuan-pengetahuan yang mereka dapatkan dari internet. Tentu membutuhkan pendamping, dalam hal ini orang tua yang selalu mengawasi anak-anaknya di rumah, dan juga guru memantau dari rumah masing-masing dengan menghubungi orang tuanya mealui wa grup.

            Guru dan orang tua bekerjasama dalam membuat jadwal. Di mana jadwal tersebut dibuat sesuai dengan selera peserta didik sendiri yang penting dapat dilaksanakan secara konsisten. Dengan jadwal yang terpola sedemikian rupa peserta didik dapat melakukan secara kinsisten setiap harinya, maka peserta didik akan terbiasa dengan pola yang sudah terjadwal.

            Perubahan prilaku peserta didik akan mengalami peningkatan yang diharapkan, ini yang disebut belajar. Rumah yang merupakan tempat tinggal dapat dirancang sedemikian rupa agar peserta didik merasa nyaman, bisa dilakukan sambil selonjoran, dan akan lebih bagus apabila ada meja belajar yang dikhususkan untuk belajar. Hal inilah yang akan memberikan suasana nyaman bagi siswa untuk belajar di rumah.

            Dengan terbiasa melakukan pembelajaran yang terjadwal peserta didik akan terlihat perbedaannya dengan peserta didik yang tidak menggunakan perencanaan pembelajaran yang terjadwal. Peserta didik yang terbiasa dengan jadwalnya, maka akan selalu menggunakan jadwal tersebut sebagai patokan. Sebagai patokan kegiatan hari ini, di mana dia harus melaksanakan sesuatu yang berarti, sementara peserta didik yang tidak melakukan penjadwalan akan kurang dalam perubahan tingkah lakunya dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penilaian dan penudagasan yang dilakukan oleh gurunya. Oleh karena itu peserta didik harus terbiasa dengan kegiatan rutin hariannya dan dibuatkan jadwal belajar yang terpola agar efektif dalam proses belajar. Peserta didik harus sudah terbiasa membaca buku referensi, hal ini untuk menambah pengetahuan tambahan.

            Menciptakan belajar efektif dari rumah harus direncanakan oleh guru dan terjadwal.  Bagaimanapun efektifitas harus membiasakan diri untuk konsisten dan disiplin dalam mengikuti jadwal yang sudah dibuat. Jadi anak-anak kita harus dibiasakan untuk disiplin menepati jdawalnya. Peserta didik yang terbiasa menggunakan penjadwalannya belajar di rumah akan mengalami perubahan tingkah laku yang sangat signifikan. Sementara peserta diidk yang tidak menggunakan perencanaan dalam pembelajaran, bahkan tidak pernah mau belajar sama sekali, maka akan memperoleh penilaian tidak maksimal. Oleh karena itu menciptakan belajar efektif dari rumah harus dibimbing oleh orant tua ataupun guru sehingga peserta didik terbiasa dan konsisten dengan jadwal yang dibuat sendiri, sekaligus melatih kemandirian peserta didik untuk disiplin masalah waktu.

Hasil Diskusi Kegaitan Belajar Menulis Online bersama Bapak Wijaya Kusumah

“Jadwal belajarnya di tentukan oleh guru berdasarkan jadwal pelajaran seperti hari-hari biasa atau kah di rubah? Pembelajaran nya lebih menekankan kepada pembentukan karakter mandiri yang berefek pada keseharian siswa? Lalu untuk pencapaian ranah kognitif nya dapat kita ukur dalam satu hari satu mapel atau bgm untuk jenjang SD?”
Jadwal jelas harus berubah, tidak sama dengan tatap muka di sekolah, pembelajaran lebih kepada 3 hal yaitu literasi, numerasi, karakter dengan memadukan iptek dan imtak, untuk penilaian guru dapat melakukan penilaian berbasis proyek atau potofolio, disesuaikan dagan kondisi murid SD.

“Mungkin tidak bila sistem pembelajaran daring nantinya bila rasa siswa atau guru lebih nyaman akan memberi efek pada pembelajaran konvensional yang lazim kita laksanakan sebelum wabah Corona terjadi? Kalau memang ada efek tidak baiknya, apa kira-kira langkah yang bisa kita lakukan ?”
Mungkin nanti akan terjadi pembelajaran blended learning, ada tatap muka di kelas dan ada tatap muka di dunia maya, oleh karena itu guru harus belajar sepanjang hayat supaya tidak tergantikan oleh teknologi modern.

“Untuk keberhasilan pembelajaran daring yang efektif kepada siswa yang terkendala tidak memiliki HP atau jaringan yang lemot  bgm solusinya?”
Solusinya gunakan teknologi yg ada, kalau yang ada kertas atau buku, maka gunakan itu, sebab mau tidak mau, suka atau tidak suka, siswa dan guru akan dipaksa menggunakan teknologi baru untuk meningkatkan SDM unggul.

“Selama BDR ini, disekolah kami melaksanakan pembelajaran melalui group WA. Di akhir pertemuan, guru memberi tugas sebagai instrumen penilaian. Namun sayang, ternyata yang mengumpulkan tugas hanya maksimal 75% siswa saja. Bagaimanakah cara yg bisa kita tempuh agar siswa juga aktif mengumpulkan tugas tersebut?”
Jangan dipaksa, biarkan mereka mengerjakan tugasnya dngan sukarela. Kita cukup mengingatkan saja bila ada murid atau siswa yg belum mengumpulkan tugasnya, ortu harus diberitahu karena kerjasama guru dan ortu sangat penting dalam pembelajaran yang efektif dari rumah.
“Bagaimana cara mengatasi pembelajaran apabila anak-anak memiliki minim sarana daring ?”
Harus sabar dan gunakan fasilitas yang ada, ingatlah film lascar pelangi, ditengah keterbatasan, justru bu muslimah bisa melahirkan anak-anak yang hebat dan bisa berkeliling dunia

“Untuk anak TK pembelajaran yang dinilai adalah proses bukan tergantung hasil. Sementara kadang anak tidak mau mengirimkan tugas misalnya merekam hafalannya.
Bercerita dan mengerjakan tugasnya, hal itu juga kami alami, jadi tetap sabar menunggu mereka menyelesaikan tugasnya bukan sebagai beban tapi sebagai kebutuhan siswa untuk endapatkan pengetahuan. Tetap berkomunikasi dengan orang tua siswa.

“Bagaimana penilaian siswa yang tidak aktif dikarenakan beberapa kendala dalam pembelajaran daring untuk saat ini walaupun sudah terjadwal?
Dicatat, kemudian diberikan surat teguran dari sekolah, kemudian dicaritahu apa masalahnya. Sebab bisa jadi ada masalah serius di keluarga siswa, seperti ortunya kena phk, atau sakit, dan lain-lain.

“Penilaian yg tepat untuk pembelajaran daring seperti ini yang cocok itu seperti apa? Mengingat Pak Menteri pernah mengatakan jika pembejaran daring ini tidak boleh dimasukkan dalam penambahan penilaian pada erapor”
Kalau masalah cocok itu reltif karena kondisinya tidak sama di setiap daerah. Guru dapat melakukan inovasi sendiri sesuai dengan pencapaian siswa, anda bisa membaca kembali artikel pada alamat link
https://www.kompasiana.com/isardasukitasim/5ead48f5d541df3a7323d8e5/menciptakan-belajar-efektif-dari-rumah

“Dalam menciptakan pola belajar yg efektif dr rumah itu.kita sdh mmbuat jadwal dan berharap siswa jg bs mlksanakn. Pmbjran sesuai jadwal tersebut.tp pd knyataan yg kmi alami d sekolah kami.ada sbgian siswa yg kurang mmperhtikan shingga dpt mnghmbat klncaran proses pmbljran sesuai  jadwal yg d smpikan. Bgamana sikap kita untuk hal tersebut om.. Mengingat siswa blm bisa  mngikuti pmljaran sesuai jadwal sec. konsisten.. .bnyk dr para wali siswa mngeluhkan untuk pmbelajaran dr  rumah ini siswa tdk menurut kata ortu.shingga tgs2 yg d brikn tdk dpt trselesaikan dg cepat.akhirnya pmbjran ini di rasa tdk efektif. Bagmna tindakn kita sbgi guru. Mngingat peserta didik kmi msh pd kelas rendah ( SD)”
Guru harus melakukan evaluasi dan refleksi diri, mungkin ada yang kurang tepat disampaikan kepada murid. Kolaborasi guru sangat penting dalam memecahkan masalah ini, oleh karena itu komunikasi degan teman sejawat sangat diperlukan dalam menciptkan pola pembelajaran yang efektif dari rumah. Pembelajaran jarak jauh harus membuat murid dekat dengan gurunya, bukan justru menjauhkan murid dengan guru. Perlu ada komunikasi dengan orang tua murid yang terus menerus

 “Apakah ada kendala yang dialami dalam PJJ selain jaringan internet, dan mohon arahnya dalam mengatasi nya?”
Pasti ada, bukan hanya akses internet tapi juga fasilitas yang dimiliki siswa dan guru di rumah. Kalau akses internet tidak ada gunakan teknologi yang ada di sana, misalnya cuma ada sms, belum ada wa, siswa punya hp tapi tanpa kamera, maka telpon langsung adalah solusinya walaupun guru harus keluar biaya pulsa cukup besar. Jadi setiap guru akan mengalami hal yang beragam, inilah dinamikannya dan jangan lupa pengalaman kita dituliskan di blog sehingga dapat menginspirasi guru lainnya.

“Keluhan siswa tidak konsisten guru menggunakan aplikasi, sehingga selain harus belajar lagi cara menggunakan aplikasi juga terlalu banyak kapasitas penyimpanan data yg terpakai. Berdasarkan pengalaman aplikasi yg paling cocok, mudah, dan efektif yang mana?”
Omjay saat ini menggunakan aplikasi zoom dan anak anak suka, walaupun ada aplikasi yg lain, tapi berdasarkan pengalaman pakai zoom itu murah dan mudah cara pemakaiannya
“Disekolah saya masih banyak siswa belum punya HP Android”.
Gunakan hp yang ada dulu, dan sederhana saja, buat modul khusus untuk kondisi seperti ini dengan penugasan yang tak terlalu sulit.

“Ada yg punya HP tapi alasan tidak mampu beli kuota”.
 Kalau ini guru harus coba cari donatur atau sponsor, peran komite sekolah harus diperdayakan sehingga guru terbantu dengan adanya komite sekolah

“Selamt Sore Om Jay. Saya Komang Eli Mahayani dr Negara-Bali. Yang saya alami saat masa pandemi ini sungguh dilematis. Dg zonasi sklh kmi dg siswa2 tinggl di daerah terpelosok dan kondisi ekonomi siswa kami. Ini kendala besar pembeljrn secara daring yg dilakukan. Adakah solusi menarik utk ttp menciptkn belajar efektif dirumah dg menyenangkn.  Terimakasih. Kondisi seperti ini sebenarnya bukan hal baru buat Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Kreativitas dan inovasi guru sangat diperlukan dalam memberikan solusi dari masalah yg dihadapi. Bila pembelajaran jarak jauh tdk bisa dilaksanakan, maka gunakan pembelajaran jarak dekat, guru bisa mengunjungi rumah muridnya bila alat komunikasi tdk ada. memang dibutuhkan pengorbanan luar biasa untuk menjadi guru tangguh berhati cahaya. apalagi bila rumah siswa dan guru sangat jauh. itu adalah resiko dari sebuah pengabdian, terutana buat guru di daerah 3T. Omjay salut dan memberikan penghormtan dengan guru guru tangguh sperti ini. Mereka selalu datang dengan solusi dari masalah yg dihadapi walaupun peran pemerintah di daerah sangat kurang. tapi yakinlah dengan pesan pak harfan dalam film laskar pelangi. hiduplah dengan memberi sebanyak banyaknya, bukan menerima sebanyak banyaknya”.
“BDR kami sebagian besar melalui WA G,kendala BDR kami  sinyal lemah dan guru belum punya  laptop yg mdukung,bagaimana solusi BDR yg efektif dan berapa prosentase pembagian materi pembelajaran antara imtaq n iptek agar tujuan pembentukan karakter peserta didik tercapai?”
Pakai wa juga efektif kok, buktinya omjay gunakan WA Group untuk belajar menulis dan murah biayanya.

“Namun pembelajaran online ada plus minusnya. Terutama pada penggunaan kuota internet. Dengan pola on off bisa membantu pelaksanaan belajar .  Yang saya tanyakan Adakah pola lain yg lebih hemat di era pandemi ini bapak? Mengingat ekonomi rakyat sedang terpuruk.”
Ada, gunakan wa group atau line group, saya sering menggunakannya dengan bentuk teks, karena bentuk teks ini tdk makan kuota banyak.

“Apakah dengan penjadwalan belajar siswa yg sdh dirancang sedemikian rupa oleh guru dan bekerja sama dg orang tua ini menunjukkan setiap siswa memiliki jadwal yg berbeda2. Apakah maknanya sudah mengorganisir semua mapel yg ada pada kurikulum ? Dan apakah penjadwalan ini bisa memfasilitasi setiap siswa yg memiliki kemampuan belajar yg berbeda misalnya ada siswa yg lebih condok ke tipe pembelajar visual, kinestetik, naturalis dll?”
Setiap penjadwalan disesuaikan dengan kesepakatan guru di sekolah tsb dengan memeprhatikan gaya belajar siswa.

“Pembelajaran daring dari rumah dikaitkan dengan kenaikan kelas apakah cukup dari nilai daring atau bagaimana karena tatap muka juga tidak pernah, mohon pencerahannya.”
Penilaian hanya guru yg bersangkutan yg lebih tahu, kalau dirasa dengan online sdh cukup nilainya, maka gunakan itu, tapi bila blm cukup bisa gunakan waktu eremedial melalui online. hal itu saya lakukan bila ada nilai siswa yg kurang dgn menghubungi wali kela dan orang tua siswa, biasanya kami rapat dengan dewan guru untuk meberikan solusi terbaik buat siswa yang jarang hadir.

Kesimpulan
Dalam menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah, guru harus mempunyai peta kelas atau kondisi siswa di rumah dan disesuaikan dengan kondisi guru di rumah. Artinya, komunikasi guru dan siswa dari rumah masing-masing harus membuat mereka saling berinteraksi dan berdiskusi sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan dan bermakna. Semua itu bisa dilakukan bila kegiatan Pembelajaran jarak jauh dibuat secara terjadwal. Kegiatan harus membuat siswa menjadi mandiri dan menemukan kemerdekaan belajar,

2 komentar:

  1. mantap, https://wijayalabs.wordpress.com/2020/05/18/menciptakan-pola-belajar-yang-efektif-dari-rumah-bersama-omjay/

    BalasHapus