“Saat ini posisi seseorang dalam
pekerjaan dan karier tergantung seberapa banyak ia menulis. Perkenalkan dirimu
melalui tulisan di google atau buku karyamu”
Kalimat diatas adalah pesan pertama
yang bisa saya petik dari apa yang disampaikan oleh Bapak Agus Sampurno. Beliau
sosok orang yang kreatif, cerdas dan komitmen yang tinggi, ini terbukti
banyaknya pengalaman kerja yang beliau lewati.
Berikut
adalah pengalaman kerja beliau:
(Saat
ini – 2015) bekerja di PSF SDO Jakarta. (2018) Master Trainer Sertifikasi BNSP.
(2015-2013) Kepala sekolah Ananda Islamic School Jakarta Barat.
(2013-2000) Koordinator guru dan guru
kelas di Global Jaya International School Jakarta. (2009) Blog Pendidikan
terbaik Detik.com. (2010) Microsoft
Indonesia Innovative Educators. (2011)
Guru Era Baru oleh Acer Indonesia. (2012)
The BOBs (Best of the Blogs)
Deutsche Welle Germany (2014) Penulis Program Sarjana Mendidik di Daerah
Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T). (2014- 2016). Pengkaji Naskah
Pustekkom Jakarta (2014-2017) KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) juri dan pelatih lomba inovasi pembelajaran
TK-SMA. (2014-2017) Become a jury and facilitator in teaching innovation
competition held by KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). (2014) a Book writer
“suluh tak kenal peluh’ Program Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar,
dan Tertinggal (SM-3T) and Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2014- 2016) Pengkaji
Naskah Pustekkom Jakarta TK-SMA. (2012)
The BOBs (Best of the Blogs) Deutsche
Welle Germany nominated. (2011) won the Guru Era Baru Acer Indonesia award. (2010)
Microsoft Indonesia Innovative Educators.
(2009) Blog Pendidikan terbaik Detik.com.
Pengalaman beliau memiliki blog
pendidikan terbaik, akan mejadi sebuah teladan bagi penulis pemula. Di hari
ke-17 kegiatan belajar menulis online yang dipandu oleh Om Jay, peserta
mendapatkan materi tentang bagaimana membuat blog anda menjadi banyak
pengunjungnya oleh Bapak Agus Sampurno. Awal menyapa Bapak Agus meminta peserta untuk membaca tulisan terbaru dari Dahlan Iskan dan peserta diajak untuk
sama-sama belajar menulis ala Dahlan Iskan. Berikut adalah tulisan dari Dahlan
Iskan.
“SATU
PILOT. Yang ingin menyumbang paru terus bertambah. Sampai kemarin meningkat
menjadi 30 orang. Demi nyawa seorang pilot Inggris itu. Yang bekerja di Vietnam
Airlines itu. Ia satu-satunya penderita Covid-19 di Vietnam yang berpotensi
akan meninggal dunia (Baca DI’s Way: Satu Nyawa). Rakyat Vietnam tidak mau
pilot itu meninggal. Agar Vietnam tetap tercatat di sejarah Covid-19 --sebagai
satu-satunya negara yang tidak ada korban meninggal dunia. Tapi kondisi paru
pilot itu terus memburuk. Sekarang sudah sepenuhnya tergantung pada paru
buatan. Darah pilot itu --namanya Pasien No. 91-- harus dilewatkan mesin yang
berfungsi sebagai paru. Dari mesin itu darah dialirkan kembali ke jantung.
Untuk diedarkan ke seluruh tubuh --dengan oksigen yang didapat di mesin paru
itu. Memang tim dokter sudah memutuskan: akan melakukan transplant paru.
Tinggal menunggu donor. Sebenarnya transplant itu sudah dilakukan kemarin.
Sudah ada orang meninggal di rumah sakit itu. Tapi, setelah diperiksa, parunya
tidak sehat. Terkena infeksi. Batal. UU di Vietnam memang masih melarang
transplant dengan pendonor orang yang masih hidup --untuk menghindari
perdagangan organ. Tentu pemerintah komunis Vietnam bisa saja bikin
pengecualian. Kalau keadaannya sangat darurat. Hanya, kondisi Pasien No. 91 itu
masih bisa bertahan beberapa hari lagi. Dengan paru buatan itu. Siapa tahu
masih akan ada lagi calon donor cadaver. Transplant paru sendiri kini memang
sudah mulai umum. Dengan biaya sekitar Rp 1 miliar (di India) atau Rp 1,5
miliar (di Inggris). Tergantung kondisi pasien. Memang transplant paru sangat
sulit. Tidak semudah transplant liver. Apalagi transplant ginjal. Namun kisah
suksesnya sudah kian tinggi. Satu kota kecil --untuk ukuran di sana-- di
Tiongkok pun sudah bisa melakukannya. Kota Wuxi tercatat sebagai yang pertama
melakukan transplant paru pasien Covid-19. Untuk dua paru sekaligus. Sukses
pula. Sejarah itu dibuat tanggal 29 Februari lalu. Itu hari Sabtu. Baru
disiarkan media di sana hari Senin lusanya. Kota kecil Wuxi letaknya satu jam
perjalanan kereta cepat dari Shanghai --ke arah Nanjing. Wuxi adalah kota
industri --semua daerah di antara Shanghai-Nanjing adalah kawasan industri.
Setiap hari lebih 50 kereta cepat menghubungkan Shanghai-Nanjing. Beberapa di
antaranya berhenti di stasiun Wuxi. Pasien Covid-19 yang menjalani transplant
paru di Wuxi itu berumur 54 tahun. Sebenarnya ia sudah sembuh dari Covid. Sudah
dites nucleus acid. Dua kali. Selalu negatif. Tapi parunya bermasalah.
Lendirnya sangat lengket di paru. Itu menyebabkan si pasien tidak bisa
bernafas. Sangat tersiksa. Tapi kondisi organ lain pasien itu sangat baik. Ia
pun memenuhi syarat untuk di-transplant. Berhasil. Vietnam memang belum
berpengalaman di bidang itu. Belum ahli. Tapi tim Wuxi bisa dengan cepat
membantu. Sesama negara komunis. Bertetangga pula. Tapi kelihatannya Vietnam
akan minta bantuan Jepang. Di Jepang sudah lebih sering dilakukan transplant
paru. Tim dari Jepang itulah yang selama ini membantu dokter Vietnam untuk
mengembangkan ilmu transplant. Bahkan pernah mempraktekkannya. Dan lagi Jepang
lah sahabat terbaik Vietnam --bukan Tiongkok. Investor asing terbesar di
Vietnam adalah Jepang. Hubungan Vietnam dengan Tiongkok seperti Wahabi dan
Syi'ah. Sama-sama komunis tapi mazhabnya berbeda. Bahkan pernah saling serang. Vietnam
sangat percaya pada Jepang. Waktu dokter Vietnam ingin melakukan transplant
pembimbingnya dari Jepang. Termasuk saat ingin mempraktekkan transplant paru
yang pertama. Dua tahun lalu. Dengan didampingi tim Jepang itu dokter Vietnam
sudah sukses melakukan uji coba transplant paru itu. Di Ho Chi Minh City. Yakni
tahun 2017. Pasien yang diuji coba waktu itu adalah seorang anak umur 7 tahun.
Berhasil. Tim itulah yang kelihatannya akan menangani transplantasi Pasien No.
91 sebentar hari lagi. Memang tingkat sukses transplant paru ini masih rendah
--dibanding transplantasi organ lainnya. Tapi kemajuan terus terjadi. Tahun
lalu sudah 80 persen pasien transplant paru yang bisa hidup lebih dari 1 tahun.
Yang bisa hidup lebih dari lima tahun baru 30-50 persen. Yang bisa 8 tahun
lebih kecil lagi. Tapi tetap saja ada campur tangan Tuhan. Saya dulu –tahun 2006--
juga sudah diberi tahu: maksimal bisa hidup 5 tahun lagi. Bisa jadi benih-benih
kanker akan muncul lagi. Saya diminta berpikir ulang. Saya pun tetap memutuskan
transplant. Kanker saya sudah memenuhi hati. Badan saya sudah bengkak. Wajah
saya sudah menghitam. Saya sangat siap untuk transplant. Tambah umur lima tahun
sangatlah lumayan. Berarti akan meninggal umur 60 tahun. Sudah lebih pantas. ”Kalau
organ yang lain masih tetap baik, lima tahun kemudian bisa transplant lagi,”
ujar dokter waktu itu --memberi harapan tambahan. Saya diam saja. Lima tahun masih
lama. Dipikir kelak saja. Menjelang lima
tahun itu saya diperiksa detail sekali: tidak ada tanda-tanda munculnya kanker
hati yang baru. Alhamdulillah. Lima tahun kedua diperiksa lagi. Tetap bersih. Alhamdulillah.
Dua tahun lagi adalah lima tahun ketiga. Kondisi badan pilot di Vietnam itu
juga sangat baik. Semua organ lainnya masih mendukung. Kans untuk sukses sangat
besar. Apalagi kalau kedisiplinan setelah transplant tetap tinggi --disiplin
makan obat, atur diet, dan gaya hidup. Bahkan di Amerika sudah ada bukti.
Pasien transplant paru --tahap awal dulu-- masih hidup sampai sekarang. Sudah
26 tahun. Namanya: Tom Mathews. Umurnya saat ini 55 tahun. Peristiwa itu
terjadi ketika umurnya 29 tahun. Di Cleveland, Ohio. Saat itu transplant paru
baru dua tahun dicoba. Tom memenuhi syarat untuk ditransplantasi. Ia sudah
terancam meninggal segera. Ia menderita penyakit turunan: cystic fibrosis
--lendir di paru yang mestinya cair menjadi lengket. Organ lainnya baik. Tom
sehat kembali. Ia pun kawin dengan Kim. Lalu mengambil dua anak angkat: laki
dan perempuan --kini berumur 22 dan 20 tahun. Sepuluh tahun kemudian Tom harus
transplant lagi. Kali ini lebih mudah: transplant ginjal. Mungkin akibat efek
samping obat yang harus diminum rutin pasca transplant. Agar paru yang baru itu
tidak ditolak oleh badan Tom. Efek samping obat itu memang tidak baik untuk ginjal,
diabetes dan darah tinggi. Mungkin yang terakhir itu pula yang membuat saya
terkena tekanan darah tinggi. Sampai terjadi aorta dissection --pembuluh darah
utama saya pecah sepanjang 50 cm. Itu terjadi di Madinah, Arab Saudi, tepat 10
tahun setelah transplant hati. Itulah pandangan positif saya –daripada mengaku
darah tinggi itu akibat sesuatu yang sia-sia itu. Saya pun ikut optimistis pilot di Vietnam itu
akan masuk golongan yang sukses. Bisa berumur panjang. Ia muda. Ia pilot --yang
biasanya disiplin. Ia bukan wartawan --yang biasa urakan. Ia tidak merokok.
Apalagi di Vietnam banyak gadis cantik nan jelita --seperti digambarkan dalam
teater Miss Saigon.” (Dahlan Iskan)
Setelah
peserta membaca tulisan dari Dahlan Iskan, Bapak Agus meminta peserta untuk
memperhatikan cara menulis Dahlan Iskan dan mencari apa menariknya tulisannya
beliau.
Bapak Agus memberikan tips
untuk mencari tahu bagaimana cara mencari menariknya tulisan Dahlan Iskan,
sebagai berikut:
- Cermati
seberapa sering beliau menggunakan tanda baca koma
- Menurut
anda beliau bercerita kehebatan beliau/pengalaman sendiri atau
menceritakan sesuatu hal yang sedang jadi perhatian semua orang saat ini?
- Bandingkan
dengan tanda titik yang digunakan pak.
- Beliau
bisa memadukan kalimat dengan kata hubung yang luar biasa
“Dari tulisan Pak
Dahlan Iskan ada beberapa hal yang bisa
kita ambil”
1.
Persingkat kalimat Anda
2.
Buat poin Anda segera bisa dibaca atau
ditebak
3.
Persingkat pengantar
4.
Gunakan kata-kata sederhana
5.
Tambahkan grafik dan statistik
6.
Gunakan lebih banyak titik, lebih sedikit
koma
7.
Menulis untuk membaca sepintas lalu,
bukan membaca dalam-dalam
8.
Tebalkan hal yang menjadi pokok pikiran
utama.
9.
Buat pembaca penasaran dengan kalimat
pertama
10.
Paragraf kecil> Paragraf panjang
11.
Periksa alurnya
12.
Tulis ulang setelah Anda menulis
13.
Baca dengan keras apa yang Anda tulis
14.
Saat membuat paragraf persingkat hingga
3 kalimat
15.
Buat kalimat hingga maksimal 17 kata
16.
Potong kata-kata menjadi kalimat yang lebih pendek jika Anda
bisa
17.
Terkadang, paragraf satu kalimat itu
mengagumkan
18.
Kiat penulisan sederhana: Semakin banyak
titik, semakin sedikit koma
19.
Hubungkan ke kalimat sebelumnya
20.
Tautan ke kalimat berikut
21.
Hilangkan segala sesuatu yang menambah
kebingungan
22.
Tambahkan detail berwarna-warni –
beragam
23.
Hapus kata-kata yang tidak perlu
“Kebanyakan
orang menangani kata-kata seolah-olah itu adalah uang receh: ringan, murah,
dapat dibuang. Sebagai gantinya, saya ingin Anda menanganinya seolah-olah itu
penutup lubang atau beban seberat 50 kilo di gym. Pikirkan sebelum Anda
mengambilnya. Lihatlah sebelum Anda meletakkannya. "
"Komunikator
yang buruk ia berkomunikasi seperti orang mengoceh. Komunikator yang baik
meninggalkan detail yang tidak perlu. Komunikator yang luar biasa memperlakukan
kata-kata sebagai komoditas yang paling langka."
Kiat penulisan:
1. Tambahkan
metafora
Konsep
abstrak sulit dipahami. Tetapi metafora membuatnya konkret. Membaca tanpa
metafora seperti tersandung di sekitar rumah Anda dalam gelap. Tetapi membaca
dengan metafora seperti berjalan dalam cahaya.
Contoh
metafora;
-
Engkau belahan jantung hatiku sayangku
-
Raja siang keluar dari ufuk timur
-
Jonathan adalah bintang kelas dunia
-
Raja malam telah keluar dari
paraduannya.
2.
Kalau dalam bentuk hiperbola bagai mana.
Ia juga, bagaimana kalau di tambah dengan personifikasi, khawatirnya malah jadi
puisi ya bapak ibu
3.
Ilustrasi ya
4.
Berarti saat kita menulis kita harus
tahu dulu siapa sasaran kita
5. Saat
menulis usahakan seperti bercerita. Pembaca diajak membayangkan dan diberikan
gambaran. Setelah itu diakhir diberikan pilihan atau masukan bagaimana mesti
bersikap.
6. Dalam
menulis penting sekali untuk memberikan ide atau gambaran pada pembaca
7. Dalam
menulis seseorang bisa menulis apa saja. Namun pertarungan sebenarnya adalah
pada proses editing
8. Dalam
menulis seseorang bisa menulis apa saja. Namun pertarungan sebenarnya adalah
pada proses editing
Empat
proses saat melakukan proses editing tulisan Anda.
Bagian 1:
cek ide, area atau gambaran besar tulisan anda seperti struktur dan narasi.
Sebenarnya apa yang anda ingin sampaikan.
Bagian 2:
Baca dengan kacamata sebagai seorang
krititikus yang paling keras bagi
tulisan anda sendiri
Bagian 3:
Jangan menambahkan apa pun. Cukup hapus atau delete
Bagian 4:
Tambahkan gaya pada tulisan Anda untuk membuatnya indah
Kesimpulan
Teruslah
menulis, saat ini posisi seseorang dalam pekerjaan dan karier tergantung
seberapa banyak ia menulis. Jika anda guru dan pendidik tanpa menulis anda
hanya akan jadi guru biasa yang mencari penghasilan. Dengan menulis 'kelas'
anda akan naik menjadi guru yang kreatif dan inspiratif bagi orang lain yang membaca
tulisan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar