Kamis, 18 Juni 2020

“Membangkitkan Gairah Menulis Peserta Didik Di Masa Liburan”

Penilaian Akhir Tahun (PAT) sudah berakhir tanggal 20 Mei 2020 yang pelaksanaannya dilakukan secara online menggunakan aplikasi google form, hasil PAT sudah di download dan nilai mulai direkap. Saatnya para guru masing-masing mapel akan merekap nilai peserta didik untuk memperoleh nilai akhir yang nantinya menjadi nilai raport untuk menentukan naik tidaknya peserta didik. Penilaian tahun ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena hal ini diakibatkan oleh pandemi covid-19.

Saya mulai merekap nilai peserta didik perkelas, nilai harian yang saya kumpulkan dari awal semester saat masih pembelajaran tatap muka, penilaian saat pembelajaran daring, dan penilaian akhir tahun  diolah sampai mendapatkan nilai raport. Setelah nilai raport jadi, saya kirim ke wali-wali kelas untuk di masukkan ke raport peserta didik.

Tugas rekap nilai sudah beres, saya tidak tinggal diam, saya berpikir, memikirkan peserta didik, lagi ngapain mereka???? Akhirnya saya buka wa grup menanyakan kabar mereka dan apa kegiatan mereka. Sangat beragam kegiatan mereka, antara lain eksperimen di dapur, main game tidur bangun, berdagang online, nonton drakor, olah raga, makan, buat boomerang, , santuy, ngurus usaha di rumah, bantuin jaga adik bayi, tik tok-an, belajar jahit baju, dan lain sebagainya. Tidak satupun dari mereka yang menjawab belajar, ataukah membaca, ataukah membuat tugas yang belum tuntas.

Saya putar otak, saya meminta peserta diidk yang saya ajar untuk melakukan hal yang bermanfaat untuk dirinya sendiri,  melatih kemampuan berpikirnya, melatih keterampilan imajinasinya. Saya meminta mereka untuk melakukan kegiatan menulis setiap hari, menulis apa saja baik itu berupa ilmu pengetahuan, pengalaman hidup yang pernah mereka alami, puisi, cerpen dan lain sebagainya. Saya meminta mereka menulis satu tulisan dalam seminggu, minimal  satu halaman dan itu dilakukan selama kegiatan belajar di rumah berlangsung dan menunggu kepastian untuk kembali mulai belajar di sekolah.

Jika ini mereka lakukan secara terus menerus dan secara berkesinambungan kita pantau bersama orang tua mereka masing-masing, niscaya ada sesuatu yang baru yang akan dimiliki oleh peserta didik. Dengan memberikan mereka untuk menulis secara tidak langsung mereka pasti akan membaca, dengan membaca pengetahuan mereka akan bertambah, otak mereka  terjaga tetap aktif dan membuatnya tidak mudah kehilangan ingatan, semakin banyak membaca maka akan semakin banyak kata yang mereka dapatkan dan akan berdampak pada keterampilan menulisnya. Artinya dengan membaca maka keterampilan peserta didik akan semakin bagus.

Memerlukan kekuatan khusus untuk memotivasi peserta didik menulis dan membuat blog. Dari seratus dua puluh empat peserta didik yang diajar hanya baru delapan yang sudah membuat blog dan mulai untuk menulis. Respon mereka sebenarnya banyak, ini terlihat dari pertanyaannya mereka di grup wa tentang bagaimana membuat blog  dan apa saja yang bisa dituliskan.

Setelah menunggu beberapa hari baru ada dua peserta didik yang sudah membuat blog dan mempublikasikan tulisannya di blog. Setiap saat saya memantau peserta didik dan meminta postingan tulisan di blog masing-masing. Respon mereka sangat sedikit, ada satu…dua orang yang menjawab sudah dan langsung memberikan alamat blognya, ada beberapa orang yang memberikan jawaban belum buat blog, ada juga yang menjawab sudah menulis di buku tulis, dan sebagian besar bungkam tidak memberikan respon sedikitpun.

Hal ini disebabkan mereka belum menyadari tentang pentingnya belajar menulis, dan belum membudaya di dalam dirinya untuk menulis, dan hal ini juga disebabkan karena keterbatasan peserta diidk yang memiliki computer/laptop untuk menulis, tidak bisa membuat blog karena beberapa kendala seperti misalnya jaringan internet, dan keterbatasan untuk membeli kuota, mengingat peserta diidk berasal dari lapisan masyarakat yang kemampuan ekonminya menengah ke bawah.

Berikut adalah tulisan beberapa anak yang sudah membuat blog:

1.      http://egapradnya17.blogspot.com/2020/06/keseharianku-dirumah-pada-masa-pandemi.html

2.      http://ayumira03.blogspot.com

3.      http://egapradnya17.bolgspot.com/2020/06/blog-post.html

4.      http://nanda-pasek.blogspot.com/2020/06/covid-19-dan-kegiatanku.html

5.      http://nanda-pasek.blogspot.com/2020/06/my-sweet-seventeen-birthday.html

6.      http://nanda-pasek.blogspot.com/2020/06/motivational-words-from-seven-boys-who.html

7.      http://putriardityaratnasari.blogspot.com

8.      http://sintyiadewi.blogspot.com

9.      http://saliantireiska.blogspot.com/2020/06/nama-ni-luh-putu-salianti-reiska-dewi.html

10.  http://ditanovintia.blogspot.com/2020/05/tugas-kimia-koloid.html

11.  http://puspakencanadevi.blogspot.com/2020/05/tugas-kimia-surya-puspa-kencana-devi.html

Anak-anak yang sudah membuat blog dan sudah memposting tulisannya di blog merasa senang dan tertantang untuk menulis. Mereka akan berkomitmen untuk terus menulis dan mempostingnya di blognya. Semoga ini menjadi awal membudayanya kebiasaan menulis di kalangan peserta didik dan mereka bisa menularkan budaya menulis kepada peserta diidk  laninnya.


7 komentar:

  1. Suksma bu untuk masukannya membuat blog. Saya menjadi berpikir apa yang akan saya tulis di lain hari. Maka dari itu saya mengingat pengalaman saya, membaca buku yang saya punya, dan menonton youtube untuk mencari inspirasi menulis.🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. semangat nak, tidak ada kata terlambat untuk belajar

      Hapus
  2. Anak-anak yang sudah membuat blog dan sudah memposting tulisannya di blog merasa senang dan tertantang untuk menulis.

    BalasHapus
  3. Kebiasaan menulis harus ditumbuhkan sejak dini

    BalasHapus
  4. bisa karena biasa, sejak kecil biasa menulis dewasa mahir menulis

    BalasHapus