“REFLEKSI
PEMBELAJARAN DARING “
SELAMA
MASA PANDEMI COVID-19
Tahun
pelajaran 2020/2021 sudah tinggal hitungan hari, banyak siswa bertanya-tanya
apakah kita sudah bisa masuk sekolah????? wajar saja mereka bertanya, karena
sudah hampir lima bulan mereka tidak ke sekolah
untuk belajar, bermain bersama teman-temannya, bertemu dengan
guru-gurunya dan lain sebagainya. Hal ini disebabkan karena adanya pandemi
covid-19 yang mewabah hampir di seluruh dunia.
Keadaan
ini memaksa kita untuk melakukan segala kegiatan di rumah. Belajar dari rumah
menggunakan metode belajar jarak jauh secara daring maupun luring. Ini bukanlah
suatu yang gampang dilakukan, banyak tantangan yang ditemui, namun itu
mengharuskan kita untuk beradaptasi dengan segala perubahan.
Semenjak
diberlakukan himbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah guna mencegah
penyebaran virus corona sudah hampir tiga bulan guru dan siswa melakukan
kegaitan belajar mengajar dari rumah, setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan
penilaian akhir tahun untuk kenaikan kelas. Dan lanjut libur akhir tahun
pelajaran selama satu bulan.
Tiba
saatnya kita mempersiapkan diri untuk tahun pelajaran baru, dengan melakukan
refleksi dari kegiatan belajar dari rumah sebelumnya. Langkah yang bisa diambil
adalah dengan meminta pendapat siswa tentang kegiatan belajar daring.
Bagaimana pendapat kalian
tentang kegiatan belajar daring, bisa tidak kalian memberikan masukan, baik
buruknya apa, biar ibu bisa melakukan yang terbaik buat kalian, ini adalah
lontaran pertanyaan seorang guru kepada siswanya.
Berikut
adalah jawaban siswa:
Na
Kalau
menurut saya, kekurangannya itu siswa/siswi jadi sulit memahami materi jika
hanya melalui dokumen atau video pembelajaran, karena sudah terbiasa tatap
muka, jadi kalau secara online siswa/siswi jadi lebih kurang latihan karena terbiasa
membuka google dan bermodalkan copas.
Kelebihannya,
biasanya banyak siswa/siswi yang kurang mendapat perhatian orangtua karena jarang
bertemu entah degan alasan kerja atau jadwal yang padat. Dengan belajar dari
rumah anak-anak bisa lebih dekat dengan
orangtuanya dan orangtuanya juga bisa lebih memantau proses pembelajaran anaknya.
Saran
saya sebagai siswi, saya harap selanjutnya guru-guru juga bisa ikut memahami
muridnya mengenai tugas yang diberikan, agar tidak sama seperti pada awal
karantina siswa/siswi banyak mengeluh akan tugas yang terlalu banyak. diharapkan
guru-guru juga memberi tugas seporsi dengan yang biasa kita dapatkan, jadi sama-sama
jalan. Kita tetap belajar dan dapat
istirahat. Maaf jika ada yang salah.
Ronakeisha
Kalau
menurut Rona sisi baik dalam pembelajaran daring itu bisa memutuskan rantai
penularan Covid-19, terus kalau sisi buruknya kesulitan melakukan konsultasi
dengan guru apalagi kalau pelajaran yang perlu pembahasan. Sarannya Rona sih
buat Ibu/Bapak guru jangan ngasi tugas terlalu banyak apalagi secara bersamaan
seperti awal pembelajaran daring. That's my opinion, maaf kalau ada salah-salah
kata.
Nirvana Putri
Menurut
saya selama pembelajaran online dampak postif yang saya dapatkan adalah bisa
belajar kapanpun dan dimanapun sesuai keinginan saya. Dan dampak negatifnya
adalah saat kurangnya komunikasi langsung yang menyebabkan lebih susah memahami
materi. Saran dari saya adalah beberapa kali melakukan live video untuk
pembelajaran seperti dengan aplikasi zoom atau sejenisnya agar ada komunikasi
antar guru dan siswa.
Shaktya
Menurut pendapat saya, baiknya itu jadi lebih santai, kalau misalnya dikasi tugas karena mengerjakannya kan di rumah jadi tidak seperti di sekolah. Kalau sisi buruknya sebenarnya menurut saya banyak. Kadang sinyal jadi kendala, terus misalnya download aplikasi tapi memori penuh, dan kadang kurang paham dengan materi karena tidak bertatap muka langsung, tidak dijelaskan materinya seperti waktu sekolah. Kalau saran saya, misalnya waktu ada tugas itu kan tugas bukan hanya di satu mapel, terus ngumpulnya mepet-mepet (seperti pengalaman daring kemarin), saran saya jika ada anak yang ngumpulnya telat atau gimana kayaknya dicari tau dulu kenapa, soalnya kan banyak kadang kendalanya kayak sinyal, kuota atau memori HP. Begitu yang dapat saya sampaikan, terima kasih.
Cyntia
Pendapat
saya mengenai pembelajaran daring selama COVID-19 dampak positifnya adalah
pembelajaran daring bisa menjadi salah satu solusi yang tepat untuk mencegah
penyebaran COVID-19 , saya juga lebih leluasa untuk menggunakan internet untuk
mencari materi-materi yang di pelajari , adapun dampak negatifnya yaitu :
1.
Saya sulit mencerna materi karena tidak adanya tatap muka secara langsung.
2.
Koneksi internet sering kali menjadi kendala dalam mengerjakan tugas
Saran
saya untuk mempermudah dalam pembelajaran daring lebih baik menggunakan
aplikasi seperti zoom agar kita dapat bertatap muka secara langsung. Sekian
yang dapat sampaikan, terimakasih.
Tur
Jadi
buat sisi positif nya kita melakukan pembelajaran online dirumah itu :
- Mudahnya
dapat informasi dari internet
- Tugas
yang diberikan bisa di kerjakan kapan saja, karena waktunya lebih banyak
- Lebih
santai, tidak terlalu melelahkan kalau di bandingkan dengan di sekolah
- Siswa
bisa lebih waspada dalam mengumpulkan tugas, apa lagi kalau Internetnya
gangguan
Kalau
untuk sisi negatifnya :
- Siswa
bakal suka dengan hal-hal yang lebih instan, misalnya seperti menyalin
jawaban-jawaban di google
- Dari
beberapa siswa, tidak mengerti dengan materi/tugas yang di sampaikan,
karena tidak di jelaskan secara langsung
- Untuk
sekarang, tidak ada interaksi langsung dari siswa dengan guru dalam
masalah nilai, seperti remidial/perbaikan nilai.
- Gangguan
Internet biasanya mengganggu
pemberian materi.
Gitamaharani
Menurut
saya, selama pembelajaran online dampak positifnya adalah bisa belajar dimanapun
, dan lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Dampak negatifnya adalah kendala
sinyal dan materi yang dijelaskan kadang kurang jelas dan kurang dimengerti.
Vito Pande
Menurut
saya dampak positif dari belajar daring adalah dapat melakukan pembelajaran
dengan santai. Dan dampak negatifnya adalah materi yang dijelaskan biasanya
kurang dimengerti.
Willy Lim
Saya
tidak mengerti belajar secara daring, saya
berharap semoga orang-orang bisa peduli sama kesehatannya dan cepet sekolah,
belajar tatap muka biar saya mengerti, amin.
Dewa Ayu Widya
Dampak
positif jadi lebih sering ada dirumah dan mengurangi uang jajan setiap hari,
dampak negatifnya belajar secara daring lebih banyak tidak mengerti, lebih baik
belajar tatap muka. dan merasa tugasnya sangat numpuk (padahal saat tatap muka
ada tugas tapi tidak merasakan beban).
Gung Ayu
Menurut saya, dampak positif selama
pembelajaran online adalah saya bisa belajar kapanpun dan bisa juga mencari
informasi di internet. Sedangkan dampak negatifnya materi yang diberikan
terkadang kurang dimengerti karena tidak berkomunikasi langsung dengan teman
dan guru mata pelajaran.
Adhelia Dewayanti
Menurut saya, sisi positif dari pembelajaran daring yaitu bisa mencari materi lebih di internet atau aplikasi belajar lainnya. Pembelajaran daring juga membuat saya lebih santai karena bisa dikerjakan dimanapun. Sisi negatifnya, saya kurang paham dengan pembelajarannya dan juga masalah sinyal.
Dian Widiani
Menurut
saya tentang kegiatan belajar daring, baiknya
saya bisa belajar kapanpun dan bisa lebih banyak mengakses materi, kalau
buruknya susah mengerti materi karena tidak ada tatap muka sama guru hanya
mengandalkan handphone saja untuk belajar.
Gek Dian
Menurut
saya dampak positifnya saya bisa mengerjakan tugas kapanpun, dimanapun dan juga
bisa juga menambah pengetahuan dengan mencari informasi di internet, menambah
pengetahuan tentang aplikasi-aplikasi yang bisa digunakan untuk mengerjakan
tugas selain itu pengumpulan tugasnya juga memiliki lebih banyak waktu. Dampak
negatifnya saya kurang mengerti dengan pelajaran yang disampaikan karena tidak
langsung tatap muka dengan guru yang mengajar, sinyal dan ruang penyimpanan
pada HP terkadang bermasalah.
Kalau
kita simak kesan siswa terhadap pembelajaran daring, sebagian besar menyatakan
bahwa mereka tidak mengerti dengan materi ajar yang diberikan walaupun diantara
mereka ada yang sudah memanfaatkan sumber belajar dari platform yang sangat
banyak tersedia. Mereka lebih memilih tatap muka dibanding daring. Disamping itu
tidak sedikit juga siswa terkendala dengan jaringan internet, kuota dan
perangkat yang digunakan sebagai sarana utama dalam pembelajaran daring,
seperti HP, laptop atau komputer.
Ada
juga diantara mereka yang menyatakan bahwa dengan pembelajaran daring, mereka
bisa belajar kapan saja dan di mana saja, ini sangat luar biasa karena siswa
sudah bisa beradaptasi dengan perubahan.
Hal
yang paling penting dari masukan siswa adalah bagaimana kita sebagai guru tidak
memberikan tugas yang terlalu banyak bagi siswa yang menyebabkan mereka
terbebani dengan tugas-tugas. Dan juga mereka berharap jenis tugas yang
diberikan tidak menyebabkan siswa tidak berproses artinya siswa tidak mencari
jawaban dengan cara copas dari internet.
Ini
sangat memukul kita sebagai guru karena ada siswa yang memberikan masukan agar
tugas yang kita berikan tidak mengarahkan siswa mencopy paste jawaban dari
internet. Artinya kita sebagai guru dituntut untuk menjadi guru yang kreatif
dan inovatif, bagaimana kita mengemas pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa, dan tidak membebani siswa.
Kita
juga dituntut untuk berubah dan beradaptasi dengan perubahan, mari kita rancang
pembelajaran dengan baik sehingga belajar memiliki makna bagi siswa yang mana
dalam surat edaran kemendikbud no. 4 tahun 2020 yang berbunyi Belajar dari
Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Dengan
jalan melakukan kolaborasi, inovasi dan eksperimen niscaya mampu memberikan
yang terbaik bagi siswa. Kolaborasi artinya kita tidak sendiri dalam menghadapi
tantangan pembelajaran jarak jauh, kita dapat bekerja sama dengan orangtua
siswa, rekan kerja dan juga pemerintah. Inovasi
artinya usaha yang dilakukan untuk memberikan sesuatu hal yang baru yang membuat
siswa belajar menjadi menyenangkan. Eksperimen artinya kita mencoba berbagai
metode di antara banyak metode yang bisa digunakan dalam pembelajaran jarak
jauh, mengingat situasi dan kondisi siswa yang berasal dari kalangan masyarakat
yang berbeda.