Penilaian
Akhir Tahun (PAT) sudah berakhir tanggal 20 Mei 2020 yang pelaksanaannya
dilakukan secara online menggunakan aplikasi google form, hasil PAT sudah di
download dan nilai mulai direkap. Saatnya para guru masing-masing mapel akan
merekap nilai peserta didik untuk memperoleh nilai akhir yang nantinya menjadi
nilai raport untuk menentukan naik tidaknya peserta didik. Penilaian tahun ini
sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena hal ini diakibatkan oleh
pandemi covid-19.
Saya
mulai merekap nilai peserta didik perkelas, nilai harian yang saya kumpulkan
dari awal semester saat masih pembelajaran tatap muka, penilaian saat
pembelajaran daring, dan penilaian akhir tahun
diolah sampai mendapatkan nilai raport. Setelah nilai raport jadi, saya
kirim ke wali-wali kelas untuk di masukkan ke raport peserta didik.
Tugas
rekap nilai sudah beres, saya tidak tinggal diam, saya berpikir, memikirkan peserta
didik, lagi ngapain mereka???? Akhirnya saya buka wa grup menanyakan kabar
mereka dan apa kegiatan mereka. Sangat beragam kegiatan mereka, antara lain
eksperimen di dapur, main game tidur bangun, berdagang online, nonton drakor,
olah raga, makan, buat boomerang, , santuy, ngurus usaha di rumah, bantuin jaga
adik bayi, tik tok-an, belajar jahit baju, dan lain sebagainya. Tidak satupun dari
mereka yang menjawab belajar, ataukah membaca, ataukah membuat tugas yang belum
tuntas.
Saya
putar otak, saya meminta peserta diidk yang saya ajar untuk melakukan hal yang
bermanfaat untuk dirinya sendiri,
melatih kemampuan berpikirnya, melatih keterampilan imajinasinya. Saya
meminta mereka untuk melakukan kegiatan menulis setiap hari, menulis apa saja
baik itu berupa ilmu pengetahuan, pengalaman hidup yang pernah mereka alami,
puisi, cerpen dan lain sebagainya. Saya meminta mereka menulis satu tulisan
dalam seminggu, minimal satu halaman dan
itu dilakukan selama kegiatan belajar di rumah berlangsung dan menunggu
kepastian untuk kembali mulai belajar di sekolah.
Jika
ini mereka lakukan secara terus menerus dan secara berkesinambungan kita pantau
bersama orang tua mereka masing-masing, niscaya ada sesuatu yang baru yang akan
dimiliki oleh peserta didik. Dengan memberikan mereka untuk menulis secara
tidak langsung mereka pasti akan membaca, dengan membaca pengetahuan mereka
akan bertambah, otak mereka terjaga
tetap aktif dan membuatnya tidak mudah kehilangan ingatan, semakin banyak
membaca maka akan semakin banyak kata yang mereka dapatkan dan akan berdampak
pada keterampilan menulisnya. Artinya dengan membaca maka keterampilan peserta
didik akan semakin bagus.
Memerlukan
kekuatan khusus untuk memotivasi peserta didik menulis dan membuat blog. Dari seratus
dua puluh empat peserta didik yang diajar hanya baru delapan yang sudah membuat
blog dan mulai untuk menulis. Respon mereka sebenarnya banyak, ini terlihat
dari pertanyaannya mereka di grup wa tentang bagaimana membuat blog dan apa saja yang bisa dituliskan.
Setelah
menunggu beberapa hari baru ada dua peserta didik yang sudah membuat blog dan
mempublikasikan tulisannya di blog. Setiap saat saya memantau peserta didik dan
meminta postingan tulisan di blog masing-masing. Respon mereka sangat sedikit,
ada satu…dua orang yang menjawab sudah dan langsung memberikan alamat blognya,
ada beberapa orang yang memberikan jawaban belum buat blog, ada juga yang
menjawab sudah menulis di buku tulis, dan sebagian besar bungkam tidak
memberikan respon sedikitpun.
Hal
ini disebabkan mereka belum menyadari tentang pentingnya belajar menulis, dan
belum membudaya di dalam dirinya untuk menulis, dan hal ini juga disebabkan
karena keterbatasan peserta diidk yang memiliki computer/laptop untuk menulis, tidak
bisa membuat blog karena beberapa kendala seperti misalnya jaringan internet, dan
keterbatasan untuk membeli kuota, mengingat peserta diidk berasal dari lapisan
masyarakat yang kemampuan ekonminya menengah ke bawah.
Berikut
adalah tulisan beberapa anak yang sudah membuat blog:
1. http://egapradnya17.blogspot.com/2020/06/keseharianku-dirumah-pada-masa-pandemi.html
2. http://ayumira03.blogspot.com
3. http://egapradnya17.bolgspot.com/2020/06/blog-post.html
4. http://nanda-pasek.blogspot.com/2020/06/covid-19-dan-kegiatanku.html
5. http://nanda-pasek.blogspot.com/2020/06/my-sweet-seventeen-birthday.html
6. http://nanda-pasek.blogspot.com/2020/06/motivational-words-from-seven-boys-who.html
7. http://putriardityaratnasari.blogspot.com
8. http://sintyiadewi.blogspot.com
9. http://saliantireiska.blogspot.com/2020/06/nama-ni-luh-putu-salianti-reiska-dewi.html
10. http://ditanovintia.blogspot.com/2020/05/tugas-kimia-koloid.html
11. http://puspakencanadevi.blogspot.com/2020/05/tugas-kimia-surya-puspa-kencana-devi.html
Anak-anak
yang sudah membuat blog dan sudah memposting tulisannya di blog merasa senang
dan tertantang untuk menulis. Mereka akan berkomitmen untuk terus menulis dan
mempostingnya di blognya. Semoga ini menjadi awal membudayanya kebiasaan
menulis di kalangan peserta didik dan mereka bisa menularkan budaya menulis
kepada peserta diidk laninnya.
Suksma bu untuk masukannya membuat blog. Saya menjadi berpikir apa yang akan saya tulis di lain hari. Maka dari itu saya mengingat pengalaman saya, membaca buku yang saya punya, dan menonton youtube untuk mencari inspirasi menulis.🙏
BalasHapussemangat nak, tidak ada kata terlambat untuk belajar
HapusAnak-anak yang sudah membuat blog dan sudah memposting tulisannya di blog merasa senang dan tertantang untuk menulis.
BalasHapusbetul sekali
HapusKebiasaan menulis harus ditumbuhkan sejak dini
BalasHapusbisa karena biasa, sejak kecil biasa menulis dewasa mahir menulis
BalasHapusMantap
BalasHapus