Kuliah
Online Bersama PGRI, dan Om Jay
Waktu : Rabu, 10 Juni 2020, pukul 19.00 –
21.00
Nara
Sumber : Agung Pardini
Materi : Berbagi Pengalaman Menerbitkan
Buku
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh, Selamat bersua bapak ibu guru hebat di Indonesia. Salam
bahagia, salam literasi, malam ini kita
akan di temani oleh master teacher sekolah guru Indonesia yaitu bapak Agung
pardini
Salam kenal saya Agung Pardini,
biasa disapa Guru Agung
Sebagaimana
tercantum dalam CV, saat ini Bapak Agung Pardini bekerja di Dompet Dhuafa. Salah
satu program Dompet Dhuafa yang sejak 2009 kerjakan adalah SGI (Sekolah Guru
Indonesia). Berikut ini adalah web-nya www.sekolahguruindonesia.net.
Malam
ini beliau memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan
buku di bidang pendidikan dan keguruan. Berdasarkan pengalaman beliau bekerja
di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa, beliau terbiasa untuk mengajak para
guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya. Di
tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan
berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana. Terdapat
beberapa kendala:
- Gaya
bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda
di daerah.
- Penggunaan
komputer, banyak yang belum mengenal MS Office
- Listrik,
di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.
- Ejaan
yang (belum) disempurnakan
Nah
bagaimana cara kita mengatasi kendala ini? Salah
satunya adalah dengan model pendampingan intensif.
Secara
sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan
bimbingan selama kurang lebih setahun. Tentu ini bukan tugas yang mudah, butuh
kesabaran dari para relawan. Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis
senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan
buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan.
Ada
beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan
kepada guru-guru di pelosok. Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk
PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya
Berikut
contoh-contohnya
Buku
ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran
yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media. Ini
murni diangkat dari
pengalaman-pengalaman mereka.
Kalau
ini kurang lebih mirip dengan buku yang di atas.
Terkait
dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola
oleh Dompet Dhuafa. Buku-buku ini tidak diperjual belikan, namun akan dibagikan
secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan. Ahamdulillah
buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di
daerah lain.
Kami
punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari
para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok.
Berikut contohnya
Dua
buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar
hingga ke pelosok negeri, ada yang di kepulauan, ada yang di hutan dan
pegunungan, dan ada yang di pelosok kampong. Pernah ada guru muda kami yang
meninggal dalam tugas di penempatan, dan saat sebelum meninggal, beliau sempat menulis
pada buku di atas (warna coklat). Akhirnya nama beliau kami abadikan menjadi
nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI, Jamilah Sampara Award.
Hampir
semua buku-buku yang kami terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng. Nah bagaimana cara mengajarkan
guru-guru kami menulis? Kami punya
cara yang unik. Yakni dengan menulis
"Jurnal Perjalanan Guru". Jurnal
ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di
kampus SGI. Setiap malam mereka
harus menulis pengalaman mereka selama di siang hari. Modelnya bisa
macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan
dan kepemimpinan. Setelah pagi tiba,
sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tadi dikumpulkan untuk
diapresiasi dan ditanggapi. Jadi ini
bisa semacam refleksi dan evaluasi.
Ini
mirip sekali dengan kebiasaan menulisnya Om Guru Wijaya Kusumah, yang senang
menulis cerita harian di group ini... Melalui
jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu tentang perasaan dan
pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka. Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching
atau konseling. Ada yang rindu
keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya. Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat
menulis. Namun ini tentu tidaklah
cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca. Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis. Ini melatih kepekaan literasi mereka. Makanya kita ada bedah buku rutin. Ada
yang harian, ada yang pekanan.
Dalam
proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel. Nah, yang bertugas
sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku. Gak
harus yang berat-berat, novel pun bisa. Selain bedah buku, untuk memantau
kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat
Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan
kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan
literasi buat para guru.
Kami
sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan
peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri. Nah ini adalah buku
yang ditulis saya bersama Tim Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa.
Buku
ini merupakan kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara
efektif dan efisien. Kebetulan saya juga konsultan sekolah di Dompet Dhuafa. Rencana
awalnya ini mau kita susun menjadi semacam kamus atau ensiklopedi pengelolaan
sekolah.
Tanya Jawab
Assalamualaikum, Bapak Agung luar
biasa ilmu dan pengalamannya. Yg ingin saya tanyakan, ketika banyak baca banyak
menulis. Bagaimana untukk penyediaan buku-buku referensi guru-guru yg
bertugas di daerah terpencil kan listrik
belum ada, internet kemungkinan sulit. Langkah-langkah apa yang Bapak lakukukan
(dompet dhuafa) supaya guru tetap berkarya / menulis dengan ketersediaan
buku-buku tersebut? Mukminin Lamongan.
Alhamdulillah
setiap tahun kita mendapatkan donasi buku. Walau jumlahnya terbatas, ini coba
kami salurkan ke beberapa daerah pelosok. Kalau boleh jujur, sebetulnya dari
zaman dahulu pemerintah kita sudah sangat peduli untuk pengiriman buku-buku ke
sekolah-sekolah marjinal. Namun sayang...Masih banyak guru yang belum
termotivasi untuk membacanya. Salah satu kebiasaan saya kalau datang ke sekolah
di pelosok adalah membongkar-bongkar lemari sekolah. Banyak buku masih
terplastik rapi di dalam dus-dus
Program-program
tersebut antara lain:
- Pendampingan
Sekolah dan Pengembangan Guru di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi
(Donatur: JICA), 2008-2010
- Pendampingan
Sekolah Berdaya di Sumatera Barat Pasca Gempa Bumi besar, 2010-2012
- Pelatihan
Guru Cerdas Literasi (Donatur: Hypermart), 2010
- Pelatihan
Guru Cerdas Literasi (Donatur: Majelis Taklim Telkomsel), 2009
- Pengembangan
Sekolah Cerdas Literasi (Donatur: Trakindo), 2010-2013
- Pendampingan
SMK Unggulan Bidang Alat Berat (Donatur: Trakindo), 2013
- Pendampingan
Sekolah-Sekolah di Perbatasan Indonesia: 2012-2013
- Pengiriman
Guru-Guru SGI (Sekolah Guru Indonesia) ke berbagai wilayah pelosok atau
3T, 2014-2015
- Membentuk
School of Master Teacher di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan NTB,
2014-2020
- Mengembangkan
alat ukur performa Sekolah yang disebut MPC, 2012-2013
- Mengadakan
diklat kepala sekolah: Milenial Leader, 2019
- Membangun
kerjasama penyelenggaraan kelas Magister Manajemen Pendidikan Islam
bersama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016-2018
- Mengembangkan
model Sepuluh Kepemimpian Guru Indonesia dan Gerakan Transformasi Kelas Ajar
Pak, daerah 3 T di Karimun bisa tidak
dapat bantuan dompet dhuafa?
Untuk
Kepri, program kita baru sampai Pangkal Pinang. Pernah juga ada program lain di Riau, tepatnya
di kepulauan Meranti. Membuat sekolah buat anak-anak Suku Akit.
Assalamualaikum bapak,,saya Noralia
gelombang 8. Ingin menanyakan,,untuk mendapatkan buku2 koleksi dompet dhuafa,
caranya bagaimana ya? Terimakasih
EduAction
e-Book Dompet Dhuafa Pendidikan 2020
Halo
Sahabat Pendidikan, yuk tambah pengetahuan dengan mengunduh materi-materi
terbaru dari para pegiat pendidikan Indonesia. Ada pembahasan menarik tentang
kepemimpinan, parenting, sampai bagaimana langkah kita menghadapi Covid-19 yang
ditulis oleh Ust. Harry Santosa, Sri Nurhidayah, Ivan Ahda, Asep Sapa'at, dan
Guru Agung Pardini. Selain itu, Sahabat Pendidikan juga akan mendapatkan bonus Guide
Book Ramadan Sekolah Guru Indonesia. Silakan unduh dan donasi di :http://etahfizh.org/ebook.
Kami
juga mengajak Sahabat Pendidikan berbagi kebahagiaan dengan siswa yatim dan
marjinal dengan berdonasi baju lebaran untuk mereka melalui tautan http://etahfizh.org/campaigns/baju-lebaran/
EduAction
#AkuKamuAksi Bersama Membangun Pendidikan Indonesia #eBook#ebooks #Eduaction
#Pendidikan #DDPendidikan #P10DDPR
Lilis Erna Yulianti, SMPN 1
Kertajati Majalengka, gelombang 12 : Selamat malam pak Guru... Saya merasa
senang mendengar penjelasan tentang SGI. Seandainya saya masih muda pengen
rasanya bergabung hehe... Saya ingin bertanya bagaimana cara koordinasi dengan
setiap guru yang bertugas di tempat yang berbeda apalagi tadi ada beberapa
kendala seprti internet dan listrik yang hanya menyala mlm hari? Kemudian acara
bedah buku apakah di sekolah SGI atau dimana? Kalo saya pengen punya buku-buku
karya guru-guru hebat tersebut bagaimana cara mendapatkannya? Jurnal yg ditulis
tentunya sangat kaya pengalaman dan wawasan sehingga saya sangat tertarik.
Terima kasih
Pendidikan
Archives-Pusat data dan Penerbitan dompet dhuafa https://publikasi.dompetdhuafa.org/downloads/pendidikan/.
Alhamdulillah, hari ini satu persatu daerah-daerah yang kami sambangi sudah ada
jaringan internet dan listrik, jadi semakin mudah buat kami buat koordinasi. Beberapa
kajian bedah buku kami sejak pandemi akhirnya kita luaskan ke channel Youtube
dan FB. Tapi setiap cabang SGI di daerah
juga punya agenda bedah buku sendiri. Sayangnya buku-buku kami sudah banyak
yang habis versi cetaknya. Makanya kami ubah ke versi pdf atau e-book. Saya
pribadi tidak banyak menulis buku, tapi lebih senang menulis artikel atau
naskah akademik buat pengembangan program pendidikan di Dompet Dhuafa. Sekarang
ini saya tengah membuat gerakan Transformasi Kelas Ajar dan juga mengembangkan
Sepuluh Kepemimpinan Guru. Tulisan-tulisan saya bisa dibaca di web SGI: www.sekolahguruindonesia.net
Assalamualaikum Wr. Wb. Senang
sekali bertemu dan berkenalan dengan Guru Agung Pardini. Pertanyaan saya. Bagaimana
awal mula kisah bapak bergabung dengan dompet dhuafa sampai bisa menerbitkan
buku yg begitu banyak. AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN
Wa'alaikumsalam.
Kebetulan saya melamar langsung saat ada lowongan untuk menjadi trainer dan
konsultan pendidikan di Dompet Dhuafa. Kebetulan tahun 2008, Dompet Dhuafa
sedang butuh SDM dari kalangan guru/praktisi pendidikan. Seperti biasa, ada tes
seleksi
Assalamu'alaikum bapak.. Maaf saya
sumarjiyati,GK.
Mau bertannya bagaiman kita bisa
bergabung. Di dompet duafa.apakah ada syarat2 tertentu untuk sekolah kmi
menjadi sd binaan dari dompet duafa.terimakasih
Wa'alaikumsalam
Ibu Sumarjati, Kebetulan tahun ini karena sedang Covid, kami sedang hentikan
beberapa program di banyak daerah, salah satunya adalah program pendampingan sekolah.
Semoga tahun depan kita bisa buka lagi. Nanti ibu silahkan hubungi no. WA saya
ini. Cukup japri saja. Kebetulan fokus pendampingan sekolahnya adalah ke bidang
literasi. Namanya programnya Sekolah Literasi Indonesia.
Assalamualaikum pak guru Agung saya
Candra dari MTsN 1 Langkat Sumatera Utara, izin bertanya Pak..apakah menurut
bapak guru yang baik itu harus memiliki kemampuan menulis?
Wa'alaikumsalam
Pak Candra, Jawabannya adalah wajib bisa Pak. Tapi tidak harus dalam bentuk
buku ya, bisa PTK, bisa Jurnal Penelitian, bisa Cerpen atau Puisi, bisa juga
modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal. Guru wajib literat, bahkan
multiliterat, apapun bentuk tulisannya. Kalau saya senengannya corat-coret di
kertas Pak. Nanti saya kumpulin pelan-pelan, baru nanti kita bikin artikelnya. Kalau
menulis buku, saya beraninya masih bareng-bareng. Takut kalau sendirian.. sepi
Terimakasih pak guru Agung atas
materinya yang luar biasa. Perkenalkan saya dhevi dari jogja, saya tertarik
dengan antologi buku yang dihasilkan. Izin bertanya pak, apakah dompet dhuafa
selain menerima donasi uang juga menerima donasi buku? Maksud saya, buku baru
masih segel, untuk dijual dan hasilnya di donasikan. Kawan kami dan teman-temannya
menerbitkan juga buku antologi cerita pengalaman mengajar di daerah 3T tepatnya
di Gayo Lues, akan tetapi kawan-kawan ini kesulitan menjual bukunya. Tujuan
awal penerbitan buku ini memang untuk donasi. Terimakasih.
Sepanjang
pengalaman kami, berbisnis jualan buku inspirasi guru ini masih minim peminat.
Kecuali dalam bentuk semifiksi alias novel. Saran saya, untuk para guru yang
senang menulia buku seperti ini, sebaiknya model marketingnya adalah lewat
jaringan komunitas. Ini lebih mudah dijual. Sebagai misal, kalau di SGI, kita
memfasilitasi penjualan buku-buku para member untuk ditawarkan kepada sesama
member. Ditawarkan pake pre-order dulu, bukan ready stock. Jadi pencetakan
disesuaikan dengan pesanan. Kalau buku-buku yang diterbitkan oleh Dompet Dhuafa
sendiri biasanya dibagikan (gratis) buat
para guru-guru lain. Jadi gampang laku, karena gratis.
Kesimpulan
- Saya
pribadi merasa bahwa merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan
pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak
membaca dulu.
- Cobalah
menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang
sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen
nongkrong setia, butuh komunitas.
- Menulis
ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka
menulislah, maka engkau "ada".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar