Penyebaran
Virus Corona-19 semakin meluas yang menyebabkan jatuhnya banyak korban jiwa,
kerugian harta benda, dampak psikologis pada masyarakat, yang mengancam dan
mengganggu kehidupan serta penghidupan masyarakat, sehingga perlu memperpanjang
status tanggap darurat.
Perpanjagan
status tanggap darurat mengharuskan kita harus tetap di rumah, bekerja dari
rumah, belajar dari rumah dan sembahyang dari rumah. Tak terlepas di dunia
pendidikan guru, orang tua dituntut untuk bekerja keras untuk tetap mengejar
dan mengajar ilmu pengetahuan. Untuk memutus penyebaran wabah, memaksa
perubahan pendidikan formal di bangku sekolah menjadi belajar dari rumah dengan
sistem online.
Sistem
belajar online atau pembelajaran daring tidak mudah untuk dilaksanakan,
dibutuhkan disiplin pribadi baik bagi guru, orang tua, dan peserta didik,
serta fasilitas yang tersedia. Hampir
memasuki bulan ketiga pelaksanaan pembelajaran daring dilaksanakan, tidak sedikit
kendala yang dihadapi, selain kompetensi guru untuk menguasai teknologi,
kondisi ekonomi orang tua, dan juga kedisplinan peserta didik.
Tidak
sedikit guru harus belajar dulu tentang aplikasi apa yang harus digunakan
sebelum pelaksanaan pembelajaran daring. Disinilah membutuhkan kerja sama yang
solid antar guru, artinya harus sering komunikasi dan bantu membantu dalam
memanfaatkan teknologi. Kitapun sebagai guru jangan lelah untuk belajar dan
mencari tahu tentang teknologi, dan
jangan malu bertanya kepada teman yang sudah menuasai teknologi, banyak aplikasi yang bisa dimanfaatkan seperti
wa, zoom, google classroom, google meet, dan lain sebagainya. Namun perlu juga
diperhatikan untuk peserta didiknya, tidak semua peserta didik memiliki
jaringan internet yang baik, tidak semua orang tua peserta didik mampu membeli
kuota. Hal inilah harus menjadi pusat perhatian kita bersama.
Saat
ini sudah memasuki pertengahan bulan mei, kalau melihat kalender pendidikan sudah
dilaksanakan penilaian akhir tahun untuk menentukan kanaikan kelas untuk siswa
kelas X dan XI bagi jenjang SMA. Pelaksanaan evaluasi untuk kenaikan kelas
berdasarkan edaran Kemendikbud tidak dipaksakan, sekolah diberikan kewenangan
untuk memberikan penilaian kepada peserta didiknya yang terpenting adalah tidak
memberatkan peserta didik.
SMA
Negeri 2 Negara memiliki rencana untuk melaksanakan penilaian akhir tahun (PAT)
secara online, hasil diskusi jarak jauh antara Kepala Sekolah, Wakil Kepala
Sekolah, Guru, dan Tim IT memutuskan untuk melaksanakan PAT secara online.
Sebelum memutuskan palaksanaan PAT secara online Kepala Sekolah meminta guru
untuk melakukan evaluasi selama pelaksanaan pembelajaran daring, kendala apa
yang dihadapi oleh orang tua dan peserta didik maupun guru itu sendiri.
Beberapa kendala yang dihadapi oleh orang tua, peserta didik dan juga guru
diantaranya ketersediaan jaringan internet, kuota, HP/laptop dan juga kompetensi
guru untuk membuat soal secara online.
Segala
permasalahan sudah teridentifikasi, tinggal mencari solusinya, dan berkat
kesigapan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan tim IT, segala
permasalahan bisa tertangani. Bagi pserta didik yang tidak mempunyai HP
diberikan pinjaman Tab kebetulan sekolah kami mempunyai tab hadiah dari
pemerintah karena sekolah kami berhasil menyandang sekolah ADI WYATA MANDIRI.
Tab ini diantarkan ke rumah peserta didik oleh guru BK dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan. Dan juga seluruh siswa diberikan kuota sebesar 8GB yang digunakan saat pelaksanaan PAT.
Sebelum
pelaksanaan PAT dimulai guru-guru harus membuat soal secara online, aplikasi
yang digunakan adalah google form. Tidak semua guru bisa memanfaatkan aplikasi
ini, harus belajar terlebih dahulu, ada yang belajar sendiri melalui video
tutorial bagaimana cara membuat soal di google form. Ada juga yang belajar dibimbing oleh teman
guru, dan ada juga yang dibuatkan oleh teman satu MGMP. Soal sudah siap sebelum
pelaksanaan PAT dimulai.
Koordinasi
antar guru terus berlanjut selama pelaksanaan PAT, kebetulan tim IT memberikan
tugas kepada saya untuk setiap hari mengeshare link soal PAT di grup wa. Malam
hari sebelum pelaksanaan PAT dimulai tim IT sudah memberikan link soal PAT hari
pertama jam pertama, jumlah mapel yang dijadwalkan setiap hari adalah dua
mapel. Tim IT juga sudah mengeshare bagaimana tata pelaksanaan PAT, dimana tata
pelaksanaan PAT ini harus disampaikan oleh masing-masing wali kelas kepada
peserta didiknya.
Malam
hari menjelang H-1 pelaksanaan PAT saya pun mengecek kesiapan Bapak/Ibu guru
wali kelas untuk melaporkan perwaliannya apakah sudah siap mengikuti PAT secara
online. Hari pertama pelaksanaan PAT, pagi-pagi sekali sekitar pukul 6.30 sudah
menyampaikan ucapan selamat pagi melalui wa grup, sebagian guru pun membalas
dengan selamat pagi. Kemudin meminta Bapak/Ibu guru untuk mengabsensi peserta didik perwaliannya, laporan Bapak/Ibu guru wali kelas menyatakan bahwa semua peserta didik hadir. Pukul 07.15 WITA link soal sudah dishare di
wa grup sekolah, dan pukul 07.30 WITA dilanjutkan oleh Bapak/Ibu Guru wali
kelas ke perwaliannya melalui wa grup siswa.
Setelah
pelaksanaan PAT berakhir guru mata pelajaran mengecek apakah semua peserta didik sudah
melaksanakan PAT, ternyata laporan Bapak/Ibu guru wali kelas ada perbedaan
dengan laporan guru mapel. Bapak/Ibu guru wali kelas melaporkan semua pesrta
didik hadir, tetapi kenyatan laporan guru mapelnya ada peserta didik yang tidak
hadir. Nah tanggung jawab wali kelaslah yang mencari tahu keadaan peserta didik
kenapa terjadi seperti itu. Berkat kerja sama yang baik dan komunikasi yang
baik pula akhirnya ketemu beberapa permasalahan, diantaranya, ada
peserta didik yang ketiduran menjelang PAT dilaksanakan, ada HP yang tiba-tiba
bermasalah, ada jaringan juga bermasalah, dan ada juga anak yang salah pencet
kemungkinan karena tegang. Dari evaluasi hari pertama, selanjutnya pelaksanaan
PAT di hari berikutnya berjalan dengan lancar dan aman, walaupun ada saja
sedikit kendala, namun semua bisa teratasi.
Dari
sini kita dapat pembelajaran, dengan kerja keras, solid, dan penuh tanggung
jawab sebesar apapun tantangan yang dihadapai pasti ada solusinya. Jangan
jadikan bencana apapun menghalangi kita untuk berbuat yang terbaik bagi anak
Bangsa. Lakukan hal yang kecil dari diri sendiri, kemudian lingkungan di
sekitar kita, dan nantinya akan berdampak untuk Bangsa dan Negara.
Beberapa
foto peserta didik yang mengikuti pelaksanaan PAT online
Mantapp sebagai garda terdepan sekolah ttp semangt mengabdi
BalasHapusSo pasti
HapusSelalu optimis,inovatif dlm melayani peserta didik dengan memanfaatkan kemajuan IT
BalasHapusSenior keren yang selalu menginspirasi ❤️
BalasHapusayo belajar bersama
Hapus