Siapapun
pasti ingin menerbitkan buku sendiri. Apakah sulit menerbitkan buku?
Bagaimanakah caranya? Jika di flashback
ke jaman sebelum teknologi canggih, untuk menerbitan buku perlu proses yang
panjang. Dengan Kecanggihan jaman itu sudah tidak berlaku
lagi. Mulai saat ini ubahlah mainset
dalam diri bahwa menulis itu mudah. Menurut
Bapak Dadang Kadarusman point penting dalam menulis buku adalah menulis setiap hari. Bagaimana cara
menulis tiap hari :
1. Why?
kenapa kita perlu menulis setiap hari
Dengan
pepatah bisa karena biasa akan mampu melatih kita untuk menulis, secara tidak
langsung membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita dan jiwa.
Dari sisi jiwa menulis setiap hari itu merupakan healing remedy. Jadi terbiasa
menulis membuat kita bisa menjadi pribadi yang lebih sehat.
2. What makes you write something?
Tanya
diri sendiri yang mendorong kita menulis
Contoh.
Ada orang yang menulis agar mendapatkan uang tau menulis karena dari hati.
3. Berbagi
Pengetahuan
Dengan
menulis kita bisa berbagi pengetahuan yang kita miliki kepada orang lain.Sebagai
pengajar, menulis tiap hari merupakan modal kita untuk dapat berbagi dengan
berbagai sumber yang kita miliki.
Miliki
komitemen untuk tidak melewatkan satu hari pun dalam hidup tanpa menulis.
Apabila sudah berkeinginan untuk menjadi penulis handal maka komitmen itu. Dalam
menulis tulislah apa yang ingin ditulis. Sebagai penulis pemula pasti akan
menemukan kesulitan dalam menulis. Hal itu disebabkan karena bukan hal yang
mudah untuk menuanggkan gagasan secara indah dengan jumlah kata yang
ditentukan. Perlu diingat adalah dalam satu hari ada karya tulis yang
"KALAU" dibaca orang lain, mereka akan memahaminya.
Strateginya
lain yang beliau ungkapkan apabila ingin mencetak buku adalah dengan terus ikut
kursus menulis. Konsultasi karya itu dengan penyelangara. Fokus dulu kepada
proses mengasah skill menulis. Biarkan hasil karyawa berada diruang publik
sehingga orang lain bisa membacanya.
Bapak
Dadang Kadarusman juga memberikan contoh menulis dengan menggunakan kata "DUNIA
TANPA SUARA" berikut tulisannya
Hey kamu. Pernahkah kamu
membayangkan bagaimana seandainya tidak seorang pun bersuara didunia ini. Tentu
akan sepi sekali harimu kan? Tapi. bisakah kamu membayangkan seandainya hal itu
benar-benar terjadi? Sekarang. Coba pejamkan matamu. Lalu bayangkan. Andai saja
tak segencring suara pun tertangkap pendengaranmu.
Eh, tapi. menurut kamu. Apakah
mungkin telingamu benar-benar tidak bisa mendengar bahkan sekedar bunyi 'ting'
pun? Nggak ya. Nggak mungkin kamu nggak dengar bunyi anakku. Tahu kenapa?
Karena ketahuilah sayang, bahwa Allah sayang banget sama kamu. Sehingga engkau
bisa mendengar berbagai macam suara.
Nak. Kamu sudah bersyukurkah dengan
karunia indah itu? Karena ada loh, di desa sebelah. Seorang gadis yang tidak
seberuntung kamu, sayang. Tapi sejak lahir sampai usianya yang menginjak 15
itu, tidak pernah mendengar apapun ditelinganya selain hening semata.
Hebbbatnya..., gadis itu tidak pernah mengeluh nak. Tidak pernah pula sekalipun
dia bersedih. Pokoknyaaa... a-... aaapa ya. Ehm, ibu...ibu kehabisan kata-kata
untuk menjelaskan kemulian dirinya dibalik heningnya dunianya. Jika kamu tidak
keberatan, sayang. Bolehkan Ibu mencari tahu lebih banyak tentangnya dan
menceritakan kisah indah tentang gadis itu kepada hari Jumat nanti?
Intinya
adalah menulis saja, jangan ada perasaan takut dalam diri. Jika ingin menjadi
penulis sejati menulislah sendiri tanpa bantuan orang lain (Ghostwriter). Mungkin saja ide yang akan
kita tulis akan akan berkesan kagum bagi orang lain.
Kesimpulan
Mulai hari ini menulislah tanpa henti
setiap harinya. Dengan menulis akan mampu membangun karir di bidang penulisan
sangat cocok bagi kita sebagai guru. Atur ritme sensor motorik kita dengan
pikiran sehingga akan lahir sebuah karya. Menulis setiap hari itu membantu
menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh dan jiwa dan healing remedy diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar