Selasa, 26 Mei 2020

MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR SISWA SENANG, GURU NYAMAN, DAN ORANG TUA TENANG DI TENGAH PANDEMI COVID-19

"Belajar, belajar dan belajar"



Sudah hampir memasuki bulan ketiga kita melakukan kegiatan di rumah, baik itu bekerja dari rumah, sembahyang dari rumah dan belajar dari rumah. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus corona yang sedang melanda di seluruh dunia. Tidak terkecuali saya sebagai seorang guru yang mengajar di sekolah menengah atas tepatnya di SMA Negeri 2 Negara dengan kesungguhan hati menjalankan tugas mengajar dari rumah.

Sebagai seorang guru mempunyai tanggung jawab yang cukup berat dalam melakukan pembelajaran daring di saat situasi seperti sekarang ini, selain memperhatikan situasi dan kondisi peserta didik juga kendala atas kemampuan para guru dalam memanfaatkan tekhnologi. Karena tidak semua guru mahir dalam tekhnologi artinya kemampuan untuk menafaatkan aplikasi-aplikasi yang ada, dibutuhkan waktu untuk belajar, tidak semua guru mampu membeli kuota dan memiliki jaringan internet yang bagus.

Walaupun ada beberapa kendala dan tantangan yang dialami, itu tidak menyurutkan hati seorang  guru untuk  melakukan pembelajaran daring. Saya di awal melaksanakan pembelajaran daring hal pertama dilakukan adalah memaksimalkan grup wa yang sudah ada di masing-masing kelas, kemudian menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran daring. Saat mengecek kesanggupan siswa ada dua siswa yang sama sekali tidak bisa dihubungi, langkah yang saya lakukan adalah mencari tahu keberadaannya dari informasi teman sekelasnya. Ternyata temannya pun tidak tahu, akhirnya saya menghubungi guru wali kelas  dan guru BK. Dari koordinasi yang baik ini akhirnya semua siswa bisa terpantau untuk mengikuti kegiatan pembelajaran daring. Walaupun ada peserta didik yang HPnya rusak itu bisa tertangani.

Pembelajaran yang kami lakukan hanya lewat WA grup, link sumber belajar yang bisa dimanfaatkan untuk belajar peserta didik saya bagikan. Jika ada peserta didik yang bermasalah karena jaringan internet tidak bagus saya berikan file bahan ajar yang bisa di pelajari oleh peserta didik secara offline.  Lembar kerja peserta didik saya bagikan untuk evaluasi. Lembar kerja ini dikerjakan oleh peserta didik secara bertahap. Saya menganjurkan peserta didik membuat blog untuk menjawab lembar kerja peserta didik. Banyak siswa bertanya bagaimana cara membuat blog, dengan bertanya artinya ada respon positif dari siswa untuk membuat blog. Saya serahkan ke peserta didik untuk berupaya membuat blog, alhasil sudah ada beberapa yang melaporkan bahwa sudah membuat blog. Salah satu alamat blog siswa: Putriardityaratnasari.blogspot.com dan bagi peserta didik yang belum sanggup membuat blog, banyak alternative yang saya berikan untuk mereka membuat tugas, misalnya membuat di kertas double folio lalu difoto kemudian kirim lewat wa pribadi,  atau diketik kemudian kirim  lewat email.

Setiap hari peserta didik diberikan kesempatan untuk diskusi, menanyakan hal-hal yang belum jelas mengenai materi pembelajaran yang diberikan.  dan saya memantau siswa setiap ada jadwal mengajar sesuai jadwal sekolah. di sela-sela waktu senggang saya juga terkadang memberikan permasalahan terkait materi pembelajaran yang sifatnya permainan dan terkait virus corona kepada peserta didik. Mereka menyambut dengan senang hati, namun ada juga yang protes karena saya melakukan itu tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan ada juga peserta didik yang menyatakan kewalahan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Saya juga tidak lupa meninta pendapat/masukan peserta didik sebagai bahan evaluasi tentang pelaksanaan pembelajaran daring. Permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring adalah, ada guru yang hanya memberikan tugas tanpa ada pemantauan lebih lanjut, ada guru yang meminta segera mengumpulkan tugas, ada guru yang memberikan tugas tidak sesuai dengan jadwal sekolah, sehingga terkadang datangnya tugas guru secara bersamaan dan menjadi beban bagi pserta didik.

Dari masukan peserta didik, saya bisa melakukan evaluasi dan melakukan koordinasi dengan semua guru. Guru-gurupun banyak yang melaporkan seperti itu, sehingga dari situ kita bisa mencari solusinya. Kami mulai berbenah untuk memberikan tugas yang tidak memberatkan peserta didik, memberikan pembelajaran sesuai jadwal sekolah dan memberitahukan kepada peserta didik jauh-jauh hari sebelum melakukan kegiatan. Sehingga pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dengan memanfaatkan tekhnologi menjadikan anak senang dan nyaman dalam belajar, dan tercipta suasana belajar: siswa senang, guru nyaman, dan orang tua tenang. 

Beberpa tugas siswa yang dibuat di blog






5 komentar: