Dalam
mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran ada 11
langkah yang harus dilaksanakan, yaitu sebagai berikut
- Mendapatkan
data dan informasi guna mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas
materi-materi yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.
- Berdasarkan
data yang didapat dari langkah 1 selanjutnya kita perlu membuat
identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran/bahan yang
akan kita rancang
- Berdasarkan
data langkah 2 selanjutnya kita mulai membuat analisis
instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang
- Seorang
perancang perlu mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan
menjadi target atau pemakai buku yang kita rancang
- Membuat
rumusan tujuan instruksional khusus
- Melakukan
penyusunan TES
- Membuat
perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan
- Mengembangkan
dan memilih bahan instruksional. Bahan pembelajaran yang dirancang dapat
dibedakan menjadi dua yaitu bahan tercetak dan bahan online. Dalam hal
perancangan bahan pemebelajaran 9Buku) dapat digunakan teori Rothwel dan
untuk bahan online bisa menggunakan teori hannafin
- Setelah
draf bahan tersedia (langkah 8) selanjutnya perlu dilakukan evaluasi
formatifsebagai berikut:
1) One-to-one
expery dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar desain, pakar media, pakar
materi, pakar bahasa)
2) One-to-one
learner (melibatkan 3 orang siswa yang berasal dari siswa peringkat atas,
menengah, dan bawah)
3) Evaluasi
Small Group (melibatkan 9 orang siswa yang berasal dari kelompok menengah dan
bawah)
4) Field
trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa yang
bersasal dari kelompok atas, menengah, dan bawah
Setiap
tahapan mulai eavaluasi one-to one, evaluasi small group akan menghasilkan
namanya draf bahan pembelajaran dan
setelah field trial baru dinamakan prototype bahan pembelajaran
- Melakukan
evaluasi formatif
- Merancang
dan mengembangkan evaluasi sumatif (khusus untuk langkah ini sifatnya
tidak harus dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh
pihak lain
Sedangkan untuk buku pembelajaran yang
dirancang untuk keperluan penerbit biasanya pihak penerbit sudah mempunyai
format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin memasukkan buku agar bisa
diterbitkan maka format yang digunakan harus mengacu kepada format yang
digunakan oleh penerbit.
Kesimpulan
Blended Learning
adalah pembelajaran yang dilakukan dengan memadukan pembelajaran dengan cara
konvensional dan pembelajaran online. Hal menarik dari Blended Learning adalah pembelajaran memadukan antara pembelajaran
tatap muka di kelas dengan pembelajaran online yang dilengkapi dengan pedoman
utk guru, dan siswa, pembelajaran bisa berlangsung setiap saat, guru dapat
mengendalikan pembelajaran, penugasan dapat dikirim ke web pembelajaran, ujian
dapat dilaksanakan secara online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar