Sebagai
guru harus memiliki inovasi dalam merancang pembelajarannya agar pembelajaran
yang dilaksankan tidak berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa. Guru
dituntut untuk mempasilitasi siswa dalam membangun pengetahuan sendiri dalam
rangka proses perubahan perilaku yang lebih baik sesuai dengan potensi dan
perbedaan yang dimiliki siswa.
Sangat
menarik dan sangat menginspirasi pengalaman yang dibagikan oleh Bapak Arif
Darmadiansah. Pengalaman yang luar biasa, di mana Bapak Arif dengan tekad kuat
dan penuh semangat mengajar dan memberikan yang terbaik di tempat tugasnya menjadi
guru garis depan. Walapun kondisi sekolah yang serba kekurangan, dan minat
belajar siswa yang sangat minim tidak menyiutkan nyali seorang Bapak Arif untuk
mencerdaskan anak bangsa. Ketekunananya membawa Bapak Arif melenggang ke
tingkat nasional sebagai juara 1 Inovasi
Pembelajaran Nasional, dan prestasi-prestasi lain , menerbitkan buku , dan lain
sebagainya.
“Bagaimanakah
perjalanan Bapak Arif menuju ke
Nasional?”
Saya Arif guru biologi aslinya solo
namun mengabdi di Alor NTT seperti yang sudah digambaran awal. pertama kali
mengikuti inobel tahun 2016 itu dari sebuah ide atau gagasan sederhana. Pengen
membuat kelas menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu kualitas pembelajaran
juga kurang optimal, dan yang utama tiada sarana prasarana yang mencukupi.
Ide
inovasi bisa muncul dari sebuah masalah atau potensi, kalau saya jelas banyak
masalah, dari ide kemudian dipikirkan
kira-kira mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan kondisi sekolah
saya yang tidak ada listrik dan sinyal telp apalagi internet. Kemudian
mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. bisa media, bahan ajar, atau
lainnya. menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah dan bersiap untuk mengikuti
kompetisi. Karya ilmiah dapat berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau
yang saya buat pengembangan (R&D). ini untuk jenjang dikmen ya bapak ibu, karena
setiap jenjang berbeda kaidahnya. Untuk dikmen bisa di akses di link berikut
ini: portalhttps://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id/&ved=2ahUKEwjnieLbyq3pAhWMf30KHSp1AdgQFjAAegQIBhAD&usg=AOvVaw1mpfWejapwzbEz7nKmAdtc.
Pendaftaran
dan seleksinya melewati portal itu, terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat
administrasi yang diminta misalkan surat peryataan aktif mengajar, surat bukan
kepala sekolah, dan lainnya. Tahap pertama seleksi administrasi kemudian
dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila lolos maka akan mendapatkan
undangan bimtek dari kemendikbud, setelahnya melakukan penelitian pelaksanaan
disekolah dan mengirim kembali ke portal sebagai laporan akhir penelitian, dilakukan
seleksi dan didapatkan peserta finalis yang akan kembali di undang untuk
mempresentasikan hasil karya ilmiahnya. Untuk jenjang SMA ada 3 bidang SMA, SMK
dan sekolah inklusi.
Untuk
jenjang dikdas kalau tidak salah langsung mengirim laporan hasil penelitiannya.
bidangnya ada ipa, soshum dan lainnya. mohon koreksinya bila salah. Waktu tahun
2016 diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50, waktu
itu belum ada inklusi. Tahun 2018 format dibedakan kembali, ada kategori utama
bagi peserta yang pernah juara, madya yang pernah masuk finalis namun belum
juara dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti. Tes yang dilakukan saat babak
final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan laporan hasil penelitian. Tes tertulis berisi soal peadagogik pilihan
ganda 100 soal.
Sekarang
mengenai inovasi yang saya lakukan di sekolah, sekolah saya di ujung alor.
Daerah 3T kalau orang bilang, terpencil, terluar, terdalam dan ter ter lainnya.
berada di puncak perbukitan, berbatasan langsung dengan negara tetangga timur
leste yang dipisahkan oleh selat, kami ke dili lebih dekat daripada ke kupang
bila naik kapal atau pesawat. Minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan
tantangan untuk berbuat lebih baik. Tahun 2016 itu terinspirasi dari sebuah
proyektor hologram 3d, saya ingin menjelaskan invertebrata tapi anak-anak tidak
punya gambaran sama sekali. biar menarik saya coba membuatnya. Pertama terbuat
dari mika tutup CD bekas itu, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat
hologramnya. dan hp android sebagai penayang video atau gambarnya. Mika CD saya
dapet dari temen guru, bekas atau bisa disebut limbah. namun setelah lolos
masuk finalis saya ganti menjadi akrilik. Beli di toko harganya 30 ribu
seukuran kertas A4. Tampilannya lebih jelas, gambarnya juga detail tidak kusam,
saya menggunakan metode pengembangan atau RnD dalam penelitiannya. Setelah
produk jadi saya nilaikan ke pengawas sekolah hasilnya valid. Atau layak untuk
digunakan dalam pembelajaran. Setelahnya saya ujicobakan ke anak dan
mendiseminasikan ke teman guru lain. hasil yang didapat, minat dan hasil belajar anak meningkat.
Tahun 2018, sudah punya
gambaran dan pengalaman sebelumnya. Jadi lebih siap dengan apa yang harus
dilakukan. Media ini saya kasih Millea : Mikroskop lensa laser tenaga surya. dapet
ide juga saat mau pembelajaran struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk
pengamatan. padahal biologi 40 persen praktek di lab yang membutuhkan alat
salah satunya mikroskop. Media ini juga sederhana. hanya hp yang ditambahi
lensa laser bekas mainan anak-anak yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu. sehingga
perbesarannya bertambah, sudah cukup untuk dapat melihat struktur anatomi
tumbuhan. Walaupun belum maksimal namun ada hal baru yang anak dapat. Dari 2
ide itu, saya beruntung mendapatkan nomor juara. Mungkin kasian melihat saya
guru kampung yang jauh-jauh datang ke Ibukota untuk belajar.
Dari
awal niatnya hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Tahun 2018 yang
berencana untuk ikut ambil bagian. Dan sisanya bonus saja, dapat berkenalan
dengan teman guru se Indonesia. karena tidak menyangka saja, saya yang biasa di
hutan bisa berada di tengah-tengah mereka. Mungkin itu bapak ibu hebat yang
dapat saya bagikan mengenai pengalaman mengikuti lomba inobel. kurang lebihnya
saya mohon maaf, dan bisa disambung dengan sharing.
Itulah pengalaman Bapak Arif yang
sangat inspiratif untuk kita teladani, inovasinya membangkitkan gairah siswa
untuk belajar, dan prilaku siswa berubah kearah yang lebih baik. Mari mulai
sekarang untuk menjadi guru yang inovatif yang bisa memberi inspirasi baik bagi
siswa, teman guru dan masyarakat.
Kesimpulan
Pembelajaran inovatif
pada dasarnya memperbaiki program pembelajaran sebelumnya yang tidak memuaskan.
Pembelajaran inovatif yang secara tidak langsung memecahkan permaslahan yang
dihadapi oleh kelas berdasarkan kondisi kelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar